Posted by : Unknown
Jumat, 23 Januari 2015
Management
of (new) technology links engineering, science and management disciplines to
address the planning, development and implementation of technological
capabilities to shape and accomplish the strategic and operational objective of
an organization.
Atau dengan kata
lain, manajemen teknologi merupakan sebuah kajian atau bahasan yang
menghubungkan disiplin ilmu rekayasa / teknik, ilmu pengetahuan dan manajemen
dalam menempatkan perencanaan, pengembangan dan implementasi kemampuan untuk
membentuk dan menyelesaikan tujuan operasional dan strategis perusahaan. Jadi
sebenarnya bukan semata berkaitan dengan kajian teknis, misalnya di lantai
produksi. Tetapi juga mengenai bagaimana menciptakan atau membuat teknologi (sciences)
dan pengelolaannya (manajemen) di sebuah organisasi. Maksud dari pengelolaan
juga bukan berarti hanya pad atakaran dimana bagaimana agar proses pembuatan
teknologi itu berhasil, tetapi juga bagaimana implementasi kemanfaatannya
terasa di perusahaan. Seperti dijelaskan dalam pengertian di atas, ada dua
tujuan dari kajian atau ilmu manajemen teknologi. Yakni dipandang secara
strategis dan operasional. Strategis maksudnya berada pada posisi manajemen
menengah ke atas dalam perusahaan. Operasional berkaitan dengan teknis keilmuan
teknologi.
Teknologi
Teknologi
dapat diartikan bermacam-macam. Mulai dari tangible (nampak) sampai intangible
(tidak nampak). Yang nampak adalah alat atau tool dan bahkan produk
itu sendiri. Sedangkan yang seolah tidak nampak adalah berupa metode, cara atau
apapun yang mungkin tidak berupa fisik. Jika dianalogikan dengan komputer, maka
teknologi bisa diartikan sebagai hardware dan software.
Kajian Manajemen Teknologi dan Ruang
Lingkup Manajemen Teknologi
Manajemen
teknologi adalah ilmu yang menjembatani antara kajian manajemen, rekayasa /
teknik dan ilmu pengetahuan (sciences). Manajemen teknologi merupakan
pengerahan (deployment) upaya (sumber daya) secara efektif
(multidisiplin) dalam perencanaan, pengembangan dan implementasi kemampuan
teknologi untuk pencapaian tujuan strategik dan operasional organisasi.
Jika dilihat dari segi tingkatan ukuran organisasinya adalah sebagai berikut :
v Tingkat
MAKRO
- Satuan analisis: negara
- Tujuan: pemfungsian teknologi dalam rangka meningkatkan kualitas hidup suatu bangsa
- Sasaran: berbentuk kebijaksanaan pemerintah yang berlaku secara nasional
v Tingkat
MESO
- Satuan analisis: sektor atau sub sektor ekonomi (sektor industri, sub sektor industri otomotif)
- Instrumen manajemen: kebijaksanaan pemerintah atau kebijaksanaan suatu departemen atau kementrian yang berkaitan dengan sektor yang bersangkutan
v Tingkat
MIKRO
- Satuan analisis: tingkat perusahaan
- Kajian manajemen teknologi pada tingkat perusahaan tidak dapat dipisahkan dari masalah teknologi pada tingkat meso dan makro
- Tujuan manajemen teknologi: menciptakan surplus melalui penciptaan dan pemfungsian teknologi
Ruang lingkup sesuai gambar di atas
adalah :
Pemilihan teknologi yang akan digunakan oleh suatu unit organisasi
Transfer & adaptasi teknologi
Implementasi teknologi
Pengembangan teknologi
Teknologi informasi disusun oleh tiga matra utama teknologi yaitu :
Perkembangan Manajemen Teknologi
Teknologi Informasi merupakan teknologi yang dibangun dengan basis
utama teknologi komputer. Perkembangan teknologi komputer yang terus
berlanjut membawa implikasi utama teknologi ini pada proses pengolahan
data yang berujung pada informasi. Hasil keluaran dari teknologi
komputer yang merupakan komponen yang lebih berguna dari sekedar
tumpukan data, membuat teknologi komputer dan teknologi pendukung proses
operasinya mendapat julukan baru, yaitu teknologi informasi.
Teknologi informasi disusun oleh tiga matra utama teknologi yaitu :
- Teknologi komputer, yang menjadi pendorong utama perkembangan teknologi informasi
- Teknologi telekomunikasi, yang menjadi inti proses penyebaran informasi.
- Muatan informasi atau content informasi, yang menjadi faktor pendorong utama implementasi teknologi informasi.
Kenyataan sejarah dunia mencatat masing – masing dari ketiga matra
penyusun teknologi informasi di atas, pada awalnya berkembang saling
terpisah. Teknologi komputer berkembang dalam lingkup matematika dan
cenderung lebih teoritis. Teknologi telekomunikasi berkembang luas dalam
dunia bisnis dan ekonomi menjadi pilar pendukung teknologi transportasi
dalam revolusi industri. Sedangkan ilmu informasi muncul pada awal
perang dunia II. Kemenangan dan kekalahan sebuah pasukan di medan perang
dunia II ditentukan oleh akurasi informasi. Setelah itu, konsep ilmu
informasi berkembang pesat. Sehingga 3 (tiga) matra penyusun teknologi
informasi tersebut mulai berkembang secara konvergen mengikuti konsep
ilmu informasi yang semakin matang.
Penemuan teknologi komputer sejak awal dimaksudkan untuk membantu
meringankan pekerjaan manusia agar lebih efektif dan efisien.
Perkembangan komputer ini diikuti dengan lahirnya Internet yang mampu
menyebarkan informasi dengan cepat tanpa adanya batasan ruang dan waktu.
Perkembangan teknologi komunikasi juga mengalami kemajuan yang pesat dari mulai ditemukannya telegraph (sistem komunikasi digital jarak jauh) pada tahun 1835, telepon pada tahun 1876, sambungan telepon jarak jauh menggunakan satelit pada tahun 1952 hingga telepon seluler digunakan secara luas pada tahun 1985.
Perkembangan teknologi komunikasi juga mengalami kemajuan yang pesat dari mulai ditemukannya telegraph (sistem komunikasi digital jarak jauh) pada tahun 1835, telepon pada tahun 1876, sambungan telepon jarak jauh menggunakan satelit pada tahun 1952 hingga telepon seluler digunakan secara luas pada tahun 1985.
Perkembangan muatan informasi diawali dengan berhasilnya Markoni
membuat radio, ditemukannya kamera gambar bergerak dan televisi. Mulai
tahun 1994 rangkaian kejadian penting dalam perkembangan Teknologi
Informasi bermunculan dengan cepat.
Di era globalisasi ini hampir semua wacana yang ditiupkan tidak dapat
terlepas dari pengaruh informatika global, hampir semua aspek kehidupan
kita selalu berhubungan dengan perkembangan teknologi informatika.
Sebagai bukti pendukung coba cermati teknologi internet yang mampu
menyatukan dunia hanya ke dalam sebuah desa global. Di dunia belajar, TI
sudah menjungkirbalikkan sejarah.. Selain itu teknologi informasi juga
memiliki fungsi penting lainnya, yaitu fungsi automating, dimana ia
membuat sejumlah cara kerja dan cara hidup menjadi lebih otomatis, ATM,
telephone banking hanyalah merupakan salah satu kemudahan yang diberikan
teknologi informasi sebagai automating. Tidak hanya itu, TI juga
mempunyai fungsi informating. Membuat informasi berjalan cepat dan
akurat. Bahkan bisa menyatukan dunia ke dalam sebuah sistem informasi
life. Lebih dari sekedar menbantu penyebaran informasi, belakangan
teknologiini juga ikut memformat ulang cara kita hidup dan bekerja
(reformating).
Dari beberapa bahasan di atas mengenai teknologi informasi maka dapat
kita ketahui bahwa jika kita dapat memanfaatkan teknologi tersebut maka
kita akan memperoleh kemudahan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Namun satu hal yang harus kita ingat bahwa perkembanan teknologi
tersebut bukannya tanpa ada efek sampingnya, karena justru “crime is
product of society it self” yang berarti bahwa semakin tinggi tingkat
intelektualitas suatu masyarakat maka akan semakin canggih dan
beraneka-ragam pulalah tingkat kejahatan yang dapat terjadi. Sebagi
bukti nyata sekarang banyak negara yang dipusingkan oleh kejahatan
melalui internet yang dikenal dengan istilah “cyber crime”, belum lagi
dampak negatif teknologi informasi yang menyebabkan adanya penurunan
moral dengan dijadikannya internet sebagai bisnis maya, dan banyak lagi
dampak negatif dari teknologi informasi.
Oleh karena itulah maka kita sebagai bangsa yang masih baru dalam
mengikuti perkembangan teknologi informasi haruslah pintar-pintar
memilah dan memilih dalam penggunannya, karena alih-alih kita ingin
memajukan bangsa dengan menjadikan teknologi informasi sebagai
enlightening technology. Teknologi yang mencerahkan orang banyak. Justru
yang terjadi malah sebaliknya, yaitu destructive technology. Teknologi
yang mengakibatkan kehancuran bagi makhluk hidup.
Jika diperhatikan kondisi karakteristik pemakai internet Indonesia
secara keselruhan dapat dikatakan baru dalam tahapan pengembangan
industri internet ‘pemula’. Kondisi ini dapat berarti bisnis internet di
Indonesia masih relatif fragile dan unpredictable.
Karena kurangnya pengetahuan sebagian besar masyarkat kita akan
manfaat internet, yang terjadi justru bukan pemanfaatan internet sebagai
sarana informating ataupun reformating melainkan hanya sebatas
menggunakannya sebagai sarana hiburan . Sehingga internet bukan lagi
menjadi sebuah enlightening technology tetapi justru dianggap sebagai
penyebab turunnya moral bangsa, sebagai bukti dapat kita lihat dengan
maraknya bisnis ‘gelap’ melalui internet. Sedangkan bagi sebagian
computer intelectual internet justru disalahgunakan sebagai sarana untuk
memperoleh keuntungan yang menyebabkan kerugian bagi orang lain yang
terkenal dengan istilah cyber crime.
Untuk itu memang masih diperlukan berbagai upaya untuk dapat mencapai
tahapan industri internet yang matang (the Mature Market). Paling tidak
ada dua macam upaya mendasar yang perlu dilakukan yaitu yang pertama
melakukan edukasi pasar yang cenderung dillakukan masyarakat internet
itu sendiri. Pendidikan ini mencakup pemahaman terhadap teknologi dan
macam pelayanan yang diberikan sampai dengan dengan pengetahuan menjadi
trouble shooter. Yang kedua adalah mengupayakan biaya rendah dan
kemudahan serta keragaman mendapatkan pelayanan bagi setiap pemakai
internet, mulai dari pengadaan infrastruktur sampai dengan yang
berkaitan dengan software dan hardware. Sehingga apabila hal ini bisa
dicapai maka diharapkan bangsa Indonesia akan lebih siap lagi dalam
menghadapi era persaingan bebas dan globalisasi.